Virus Omicron di Jepang 2022 dan pemberlakuan pembatasan masuk ke Jepang
Kabar terbaru terkait pembukaan Jepang bagi orang asing yang bertujuan bekerja, kuliah, wisata, dll di tahun 2022. Kita hanya bisa berdoa semoga Jepang segera di buka, serta kita semua juga harus bisa menjaga kondisi untuk tidak tertular virua Corona varian baru Omicron.
Jepang telah mengumumkan akan menangguhkan masuknya semua pengunjung asing dari seluruh dunia seiring dengan kabar virus corona varian baru yang meresahkan, yang memicu sejumlah negara-negara untuk memperketat perbatasan masuk ke Negara mereka.
PM Fumio Kishida mengatakan, “Saya sadar pembatasan terkait omicron ini agak ketat daripada di negara-negara lain. Saya akan meminta rakyat untuk menanganinya dengan tenang. Yang terbaik adalah bersikap sangat hati-hati dalam menghadapi risiko virus misterius.”
“Kami mengambil langkah ini sebagai tindakan pencegahan darurat untuk mencegah skenario terburuk di Jepang,” kata PM Fumio Kishida.
Kishida memohon kepada masyarakat untuk terus mengenakan masker dan menerapkan langkah-langkah pencegahan dasar terhadap Corona Virus varian baru hingga rincian lebih lanjut mengenai virus corona varian omicron diketahui.
Sebagian negara telah melangkah untuk memperketat perbatasan masuk ke Negara mereka meskipun para ilmuwan memperingatkan belum jelasnya apakah varian baru ini (omicron) lebih mengkhawatirkan daripada versi-versi sebelumnya.
PM Fumio Kishida mengatakan Jepang juga memperketat aturan karantina bagi mereka yang melakukan kontak dekat dengan pasien omicron. Mereka harus menjalani karantina selama 14 hari di fasilitas-fasilitas isolasi yang ditunjuk pemerintah, dan tidak lagi membolehkan mereka melakukan isolasi mandiri.
Ia juga mengumumkan rencana untuk mempercepat pemberian suntikan booster vaksin COVID-19, yang dimulai dengan para pekerja medis.
Jepang mulai memberikan suntikan penguat (booster) vaksin virus corona kepada petugas kesehatan / medis seiring dengan meningkatnya kekhawatiran atas varian baru virus yang telah terdeteksi di negara tersebut.
Upaya vaksinasi Jepang dimulai pada pertengahan Februari serta beberapa pekerja medis yang telah menerima suntikan lebih dari sembilan bulan yang lalu sekarang ingin mendapatkan perlindungan tambahan sebelum kemungkinan menghadapi gelombang infeksi berikutnya. Tuntutan mereka muncul terutama setelah varian baru yang dikenal sebagai omicron ditemukan di Jepang.
Pada prinsipnya, mereka yang menerima suntikan kedua delapan bulan lalu memenuhi syarat untuk suntikan ketiga untuk mencegah infeksi baru. Kelayakan dapat dipersingkat menjadi enam bulan jika ada lonjakan kasus, kata para pejabat.
Program booster dimulai di tengah ketakutan global atas varian baru. Kasus omicron pertama di Jepang terdeteksi, Selasa (30/11), pada seorang diplomat Namibia yang baru saja tiba dari negara itu.
Jepang memutuskan untuk melarang semua pengunjung dari negara lain sebagai tindakan pencegahan terhadap varian virus corona baru. Larangan tentatif itu meluas hingga saat ini.
Posting Komentar untuk "Virus Omicron di Jepang 2022 dan pemberlakuan pembatasan masuk ke Jepang"